Long Distance Relationship – Meski Sulit Tapi Tetap Bisa Dijalani

Semua orang pasti sepakat jika hubungan jarak jauh itu sulit untuk dijalani. Bagaimana tidak, kedua insan harus saling menahan rindu karena ada jarak yang memisahkan mereka berdua. Sebenarnya LDR-an bukan tidak bisa untuk dijalani, tetapi memang butuh kesabaran ekstra agar bisa menjalani hubungan ini dengan baik.

Meskipun LDR itu sulit, tetapi hubungan jenis ini masih bisa dipertahankan asalkan kedua pihak memang memiliki komitmen yang sama. Bukan berarti dengan adanya jarak yang memisahkan membuat pasangan menjadi lemah, justru pasangan ini belajar untuk menjadi pasangan yang kuat. Mereka juga akan memiliki quality time yang sangat berharga ketika bisa bertemu. Biasanya waktu bertemu kedua insan ini memang tidak lama, tetapi dalam waktu yang singkat itu mereka bisa merasakan artinya sebuah perjuangan.

Dalam menjalani hubungan LDR, kedua pihak harus peka terhadap masing-masing pasangannya. Hubungan jarak dekat saja bisa berbeda pendapat dan berujung pada keributan kecil, apalagi hubungan LDR ? Setiap orang memiliki perasaan dan mood yang berubah setiap harinya, kita harus peka melihat apa yang sebenarnya dibutuhkan oleh pasangan kita.

Yang terpenting adalah kejujuran dan tidak ada yang menutup diri. Hal ini tentunya menjadi hal yang sangat krusial dalam menjalani hubungan jarak jauh. Jangan membuat pasangan kalian berfikir bahwa mereka tidak berguna, coba untuk ceritakan apa yang terjadi dan apa yang dibutuhkan. Meskipun hubungan yang dilakukan itu merupakan hubungan jarak jauh, perhatian dan kasih sayang tetap bisa kalian rasakan, jadi jangan sampai kalian menutup diri dari kemungkinan-kemungkinan yang ada.

Jangan Pasif Saat Kerja Kelompok, Rugi !

Metode belajar menggunakan mekanisme kerja kelompok memang sangat efektif. Selain dapat mempermudah tugas yang diberikan, kita juga akan belajar untuk berkomunikasi dengan sesama serta mengerti arti dari tanggung jawab. Sayangnya dalam bekerja kelompok, kalian akan menemukan satu atau dua orang yang sangat pasif. Orang-orang semacam ini seperti tidak memberikan kontribusi apapun dalam pekerjaan kalian. Sebenarnya tipe orang seperti ini adalah tipe orang yang paling rugi, mengapa ?

1. Skill tidak berkembang

sarah-noltner-509333-unsplash-4b44c66f5caa53e9b3b33fc76eecaf5a.jpg

Jika kalian memutuskan untuk menjadi anggota yang pasif, sebenarnya kalian akan mendapatkan kerugian yang paling besar. Disini kalian tidak akan bisa mendapatkan ilmu dari konten yang sedang dikerjakan. Sebenarnya kalian bisa mendapatkan banyak ilmu dari sini. Ketika kalian bertindak sebagai anggota yang aktif, kalian juga akan mendapatkan pengalaman di lapangan. Tentunya hal-hal semacam ini tidak akan bisa didapatkan oleh anggota yang pasif.

2. Materi tidak dapat dikuasai sepenuhnya

stefan-stefancik-257625-unsplash-dbd31467ae516813286d0a3bc1a568b2.jpg

Jika kalian tidak aktif dalam sesi diskusi tim, kalian tidak akan paham secara menyeluruh mengenai konten yang kalian buat. Kalian harus aktif untuk dapat menemukan solusi dan jawab terbaik dari setiap konten yang akan kalian buat. Kalian juga akan paham bagaimana sudut pandang orang lain. Jauh lebih menarik bukan ketimbang menjadi anggota yang pasif.

3. Rekan satu tim kalian akan menanggap kalian sebagai parasit

tamarcus-brown-131431-unsplash-cbb17c8c9ca7b6338ea3263749a1377c.jpg

Jika kita tidak aktif dan tidak memberikan kontribusi apa-apa dalam bekerja di dalam tim, kalian akan dianggap sebagai parasit yang hanya “nebeng” nama saja. Disini kalian tentunya akan merasa malu karena tidak dianggap didalam tim. Lebih baik kalian mengambil peran sebagai anggota yang aktif, percaya deh kalian akan mendapatkan banyak ilmu dan pengalaman yang tidak akan bisa didapatkan oleh anggota pasif.